ads

Slider[Style1]

Style2

Madura[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

KH Mohammad Habibullah bin Rois bin Ibrahim (ist)
SUMENEP (BeritaFajar.Co) - Ketika ke Kecamatan Gululuk-Guluk, maka berkisar lima ratus meter ke arah barat dari Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur, terdapat Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Is’af. Lembaga pendidikan Islam ini menganut sistem pembelajaran salaf.

Pesantren yang memiliki sekitar 500 santri ini terkenal antibantuan dari pemerintah. Selain itu, pengasuh pertamanya, yakni Almarhum KH Mohammad Habibullah bin Rois bin Ibrahim terkenal sebagai pengarang kitab yang produktif.

Nama KH Mohammad Habibullah bin Rois bin Ibrahim tidak asing lagi di kalangan para kiai Sumenep. Karya-karyanya banyak dijadikan bahan pembelajaran di pesantren-pesantren Sumenep dan luar Jawa.

Berdasarkan data dari Ponpes Al-Is’af, Kiai Habib –panggilan KH Mohammad Habibullah Rois– lahir di Desa Kalabaan, Kecamatan Guluk-Guluk, pada 1935. Beliau putra dari KH Rois Ibrahim dan Nyai Aliyah yang merupakan putri dari KH Idris Patapan.

Kiai Habib pernah nyantri di Ponpes Annuqayah Guluk-Guluk pada 1948. Kemudian pada 1952, melanjutkan pendidikannya di Ponpes Sidogiri, Pasuruan. Selang beberapa tahun, Kiai Habib pamit meninggalkan ponpes dengan sistem salaf itu untuk menunaikan ibadah haji.

Sepulang dari tanah suci beliau menghadap KH Ilyas Syarqawi yang tak lain adalah gurunya di Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk. Tujuannya, melanjutkan pengembaraan ilmunya ke Ponpes Mambaul Ulum Bata-Bata, Pamekasan.

Pada 1960, Kiai Habib yang lekat dengan sebutan kiai jurnalis itu melepas masa lajangnya. Beliau menikah dengan Nyai Ruqayyah. Dari hasil perkawinannya, beliau dikaruniai tiga orang anak. Yakni, Nyai Elliyah, Almarhum KH Niqris Habibi, dan Nyai Hisbatul Afiyah.

Kemudian, Kiai Habib menikah lagi dengan Hj Aminah dan dikaruniai dua orang putra. Yakni, KH Latfan dan MD. Khairul Kayyis. Dengan istri terakhirnya, Hj Habibah, Kiai Habib dikaruniai delapan anak. Yakni, Tiklamah Ikasati, Khairatul Adibah, Iqlilus Sadat, Jazilun Nazal, Dianatul Hazna’, dan Salilis Syarifah. Kemudian ada dua putranya lagi yang sudah meninggal dunia. (*)

About Lingkar Nasional

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top