![]() |
Pemuda Raas seusai aundesi di kantor PT DLU Kalianget. (foto : istimewa) |
Informasi yang diterima wartawan, Jumat (17/06/16), kedatangan FPR ke PT DLU karena kapal yang tersedia hanya 1 trayek. Padahal, arus mudik dari Jangkar-Raas membludak. Sebab, warga Raas yang melakukan mudik mencapai belasan ribu.
”Ketika kami beraudensi, pihak DLU beralasan bahwa kapal yang satunya dalam perbaikan/pengedokan. Sehingga, sementara untuk mengatasi arus mudik yang membludak, pihak DLU tidak punya solusi kecuali menunggu selesainya kapal yang di dok,” ujar Koordinator FPR, Suryadi Syah.
Atas dasar itu, pihaknya mengaku sangat menyayangkan terhadap pengedokan kapal tersebut. Sebab, persoalan ini bukan hanya satu kali terjadi. Tetapi, setiap tahun dan bertepatan dengan bulan Ramadhan.
”Kami dari FPR menyanyangkan pengedokan kapal yang selalu bertepatan pada bulan rmadhan/arus mudik. Berarti, pihak DLU tidak peka terhadap kondisi yang memang sudah sering terjadi setiap tahun,” tandasnya.
Dia menjelaskan, untuk penambahan trayek baru, pihak DLU tidak bisa, selain karena tidak ada kapal, juga perizinan yang lama sampai ke pusat.
”Kami dari FPR berharap agar pengedokan pada tahun depan tidak dilakukan ketika bulan Ramadhan. Tetapi, mestinya dilakukan sebelum Ramadhan/arus mudik. Agar masyarakat terutama warga pulau Raas tidak selalu menjadi korban,” pungkasnya. (*)
Tidak ada komentar: