![]() |
AntaraFoto |
Pada laga tersebut, seluruh isi stadion memang didominasi oleh suporter tuan rumah. Sekitar 3.000 suporter yang memadati Gelora Bangkalan, banyak menyalakan flare, yang sebenarnya dilarang oleh PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator TSC.
Pertandingan bahkan sempat dihentikan sekitar 10 menit di awal babak kedua, lantaran asap flare kian menyesaki stadion. Laga kembali terhenti pada menit 56, setelah wasit Oki Dwi Putra tersungkur akibat sesak napas lantaran asap pekat. Oki kemudian sempat diberikan perawatan di pinggir lapangan sebelum akhirnya digantikan oleh Marjoko.
Dirut PT GTS, Joko Driyono, bicara soal insiden yang terjadi dalam laga tersebut. Menurut pandangan Joko, kejadian dalam laga MU kontra Persiba adalah yang paling ekstrem sepanjang gelaran TSC.
Joko juga menjelaskan pihaknya sudah melakukan investigasi via Komisi Disiplin TSC. Akibat insiden ini, bukan tak mungkin MU akan terkena sanksi disiplin.
"Kalau kita lihat dari beberapa pertandingan yang juga ada insiden, ini yang paling ekstrem. Ada dua hal sebenarnya yang harus diselidiki, yang pertama soal situasi yang terjadi di lapangan, dan soal kondisi kesehatan wasit itu sendiri," kata Joko saat dihubungi VIVA.co.id lewat sambungan telepon.
"Soal sanksi ya jelas akan ditujukan kepada klubnya. Tapi, kita lihat dulu, biarkan Komisi Disiplin menyelidiki dulu dan nanti kita bisa lihat hasilnya," ujarnya.
Pertandingan berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan MU. Gol-gol tuan rumah dicetak lewat hattrick Rodrigues Aracil Pablo, di menit 31, 60, dan 80. Gol balasan Persiba dicetak Shohei Matsunaga di menit 90.
Sumber : Viva,co.id
Tidak ada komentar: